Pages

Laporan Praktikum Kimia Organik

Minggu, 23 November 2014

Laporan Praktikum Kimia Organik


Padudadi - Siang yang panas kali ini blog PaduDadi akan berbagi mengenai Laporan Praktikum Kimia Organik. semoga bisa menjadi referensi laporan Praktikum Kimia organik, perbedaan senyawa organik dan anorganik. atau bisa mencari tugas Laporan praktikum Kelinci, Praktikum pisces ikan,   Laporan Praktikum Taksonomi Kadal, atau Laporan Praktikum tentang tumbuhan paku. atau selengkapnya tentang laporan praktimum yang Padudadi Rangkum klik disini.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK


PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah
1.  Mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur penyusun senyawa tersebut.
2.  Mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan anorganik.

Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran udara, tanah dan air. Pencemaran diperairan dapat disebabkan karena limbah organik dan anorganik. Salah satu cara yang dapat dilakukanuntuk mememinimalkan jumlah residu pestisida dan logam berat adalah melalui adsorpsi dengan menggunakan adsorben seperti zeolit, arang aktif, kitosan dan bentonit. Bentonit merupakan clay material yang tersedia cukup melimpah di Indonesia sehingga potensialdimanfaatkan untuk berbagai kepentingan diantaranya sebagai adsorben. Kitosan pun telah banyak dimanfaatkan sebagai adsorben. Kitosan merupakan polimer dengan kelimpahan terbesar kedua setelah selulosa. Pada umumnya kitosan dapat diperoleh dari cangkang kepiting atau udang. Pemanfaatan kitosan yang cukup luas dalam proses adsorpsi deisebabkan karena adanya gugus amina dan hidroksil, yang menyebabkan kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi sehingga dapat berperan sebagai adsorben untuk mengadsorpsi logam berat ataupun limbah organik dalam air limbah (Purnamasari, 2010).




C.   Alat dan Bahan
1.  Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
- Gelas Kimia 50 ml
- Hot Plate
- Cawan Porselin
- Kawat Ose
- Lampu Bunsen
2. Bahan
Bahan yang digunkan dalam percobaan ini adalah :
- Aqua (air es)
- Etanol
- Kloroform
- Larutan AgNO3
- Larutan KI
- Larutan NaCl

D.   Prosedur kerja
1. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organik
a.  Deteksi unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organik

-     Dimasukkan ke dalam cawan porselin
-     Dibakar
-     Dipipet air 2 ml
-     Dimasukkan kedalam gelas kimia
-     Di letakkan air yang didalam gelas kimia di dalam mortar (cawan porselin)
-     Di amati perubahan yang terjadi

Hasil  ?
b. Tes Beilstein

-     Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-     Dibakar kawat dengan menggunakan lampu bunsen
-     Diselupkan ke dalam tabung reaksi
-     Diamati hasil yang terjadi

                                           Hasil  ?

2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik
a. Perbedaan dalam ionisasi

Laruran NaCl 2 ml

Kloroform 2 ml


-   Dimasukkan masing-masing larutan dalam tabung reaksi
-   Ditambahkan masing-masing 3 tetes AgNO3
-   Diamati hasil yang terjadi

  Hasil ?

E. Hasil Pengamatan

No.
Perlakuan
Hasil
1.
- Etanol dimasukkan ke cawan + Panaskan
- Air + Panaskan
Menguap
Tidak menguap (Hangat)
2.
- Kloroform + Kawat Panas
- KI + Kawat Panas
Menggelembung
Tidak Menggelembung
3.
- NaCl + AgNO3
- Kloroform + AgNO3
Endapan Putih
Terbentuk 2 lapisan

Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S) dan pospor (P). Ada beberapa sifat fisika maupun kimia yang memberikan deskripsi dalam suatu senyawa termasuk dalam senyawa organik ataupun senyawa anorganik, seperti keadaan saat pemanasan, konduktivitas, ionisasi serta kelarutan masing-masing.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Senyawa organik dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi atau hasil isolasi bahan-bahan alam. Senyawa organik banyak terkandung didalam jasad hidup, dan sangat lama dipercayai bahwa senyawa organik tidak bisa disintesis di laboratorium. Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun materi atau benda tak hidup. Senyawa anorganik merupakan semua senyawa kimia yang jika dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen.



G.   Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini antara lain:
1.  Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu terdapat juga unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor dan juga merupakan zat penyusun dari sebagian besar makhluk hidup, umumnya berikatan kovalen, dan terurai bila terbakar. Sedangakn senyawa anorganik  adalah senyawa yang berasal dari sintesis mineral, umumnya berikatan ion, dan tidak terurai bila dibakar.
2.  Tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur penyusun senyawa organik yaitu dengan pembakaran, tes beilstein, ionisasi, dan pemanasan.

DAFTAR PUSTAKA  

Estevanus K. H. dan Satria Bijaksana., 2007. Identifikasi Mineral Magnetik pada Lindi (Leachate). Jurnal Geofisika.  Vol. 2 No. 1 Hal. 1-13.

Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.

Petrucci, Ralph. 1987. Kimia Dasar I. Erlangga. Jakarta.

Purnamasari, et al. 2010. Uji Kinerja Adsorben Kitosan-Bentonit Terhadap Logam Berat Dan Diazonin Secara Stimulan. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. Vol. 1, No. 2 Hal. 121-134.

Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta

Sekian Pembahasan kali ini mengenai LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK. semoga bermanfaat buat anda yang sedang mencari buat tugas Praktikum Kimia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading