Pages

Laporan Praktikum tentang Cyanophyta, Chrysophyta Dan Euglenophyta

Jumat, 27 Januari 2012


LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN (CRYPTOGAMAE) CYANOPHYTA, CHRYSOPHYTA dan EUGLENOPHYTA

I. Tujuan
1. Mengenal dan mengamati bermacam bentuk anggota Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta.
2. Mengenal dan mengamati bermacam bentuk sel, dan koloni Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta.
3. Merangkum karakter utama divisi Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta yang membedakannya dari divisi yang lain.

II. Teori
A. Cyanophyta
Sering juga disebut sebagai alga hijau biru. (blue green algae), merupakan organisme prokariotik yang mempunyai klorofil a, dan dalam proses fotosintesisnya membebaskan oksigen. Pigmen dari alga kelompok ini terdapat di dalam tilakoid, tidak membentuk platida. Pigmen – pigmen yang terkandung dalam kelompok alga tersebut meliputi klorofil a (hijau), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeretrin (merah). Cadangan makanannya berupa polyglucan dan butir – butir cyanophycin. Dinding sel tersusun oleh alanin, glukosamin, asam muramik, asam glutamat, dan asam diaminopimelat. Dinding sel bagian luar seringkali dikelilingi selaput bergelatin.
Habitat anggota Cyanophyta bervariasi, dapat ditemukan di perairan dengan salinitas yang bervariasi, juga di temukan di dalam tanah. Beberapa ditemukan di atmosfer. Ada juga jenis – jenis yang ditemukan di sumber air panas yang suhunya 73 - 74°C. Sejumlah alga hijau biru tumbuh berasosiasi dengan organisme lain, misalnya Anabaena yang hidup pada akar Cycas dan paku air Azolla.

Cyanophyta terdiri atas spesies yang uniseluler, koloni, atau filamen. Pada alga uniseluler, reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Alga berbentuk filamen (berbentuk seperti benang) tersusun atas atau beberapa deret sel yang disebut trichoma, dan memperbanyak diri dengan fragmentasi (potongan filamen yang terpisah dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru). Bagian fragmen dari trichoma (potongan filamen) itu disebut hormogonia dan bersifat motil.
Beberapa contoh alga Cyanophyta antara lain adalah :
1. Gloeocapsa
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Gloeocapsa merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips). Sejumlah spesies Gloeocapsa ada yang hidup pada butiran basah, sedangkan yang lainnya aquatik.
2. Nostoc
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Nostocaceae
Marga ini berisi jenis – jenis yang tidak bergerak. Anggotanya berbentuk filamen, merupakan rangkaian sel yang disebut trichoma. Setiap trichoma dikelilingi selaput gelatin dan pada umumnya berkumpul menjadi satu dalam matriks yang dapat dikenal bentuknya, biasanya bulat. Ukuran koloni, mikrokopis atau makrokopis. Nostoc lebih umum dijumpai sebagai alga terrestial dan subaerial daripada akuatik. Genus ini tersebar luas pada tanah alkalin, pada batuan basah, dan pada jurang atau kerang yang terjal.
3. Anabaena
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Nostocaceae
Anabaena mirip dengan Nostoc, tetapi koloni Anabaena bersifat mikroskopis. Pada umumnya hidup di air, beberapa jenis bersimbiosis dengan tumbuhan lain, seperti pakis haji (Cycas), misalnya Anabaena cycadae, sedangkan yang lainnya bersimbiosis dengan paku Azolla misalnya Anabaena azollae.
4. Rivularia
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Rivulariaceae
Pada umumnya Rivularia melekat pada batu, kayu, atau tumbuhan air. Marga ini berisi jenis yang berkumpul dalam bola bergelatin. Trichoma meruncing dari bagian basal sampai ke ujung. Pada Rivularia tidak dijumpai akinet. Genus ini dapat dijumpai pada batu karang terjal yang basah.
5. Stigonema
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Stigonemaceae
Bentuknya berupa filamen yang bercabang – cabang, mempunyai pertumbuhan memanjang apikal, cabang berasal dari pembelahan sel di tempat baru. Pada Stigonema dapat dijumpai trichoma uniseriat (terdiri atas satu deret sel), dan trichoma pluriseriat (lebih dari satu deret sel). Genus ini dapat dijumpai pada batuan basah dan tanah. Bentuk sel mungkin bulat atau rata, karena adanya pemampatan atau penekanan.
B. Chrysophyta
Anggota kelompok ini ditemukan hampir di setiap habitat air (air tawar, laut, atau payau) sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah. Anggota Chrysophyta yang paling dikenal adalah diatom, merupakan organisme bersel satu, berflagel atau tidak, hidup sendiri atau berkoloni, bentuk filamen (sederhana/bercabang), perenkimatous, ada juga yang berstruktur taloid.
Chrysophyta mengandung pigmen karoten dan xantovil yang melimpah dan menutupi klorofilnya, menyebabkan warna hijau kekuningan sampai coklat keemasan. Pigmen terdapat dalam plastida yang dikelilingi reticulum endoplasma. Cadangan makanan berupa ß-glucan, chrysolaminaran yang disebut leucocin.
Umumnya sel vegetatif berbentuk simetris bilateral atau radial. Sel dikelilingi oleh dinding yang kuat, terdiri atas dua bagian yang menyerupai kotak dengan wadah (hipoteka) dan tutupnya (epiteka). Tiap teka terdiri atas valva (bagian datar dari tiap teka). Kedua teka dihubungkan oleh pita yang menyerupai ikat pinggang (girdle). Pada diatom, perkembangbiakan dapat terjadi secara aseksual dengan pembelahan diri, pembentukan aukspora dan secara seksual ogami.
C. Euglenophyta
Kelompok ini merupakan organisme bersel satu, bergerak, memiliki dua atau lebih flagela di bagian anterior, mengandung kloroplas atau tidak. Kloroplas mengandung klorofil a, b, karoten, dan beberapa xantofil. Kloroplas dibungkus tiga membran dengan atau tanpa pirenoid, berbentuk bulat, seperti pita, bintang, atau jala. Pada sel yang berkloroplas juga ditemukan bintik mata. Cadangan makanan berupa paramilon (-1,3 polimer glukosa) terdapat dalam sitoplasma. Sel-sel tidak mempunyai dinding sel, hanya diliputi oleh protein tipis (polikel) yang terletak tepat di bawah plasmalema, kecuali pada beberapa marga.
1. Euglena
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Euglena tersebar luas di air tawar dan ada juga yang terdapat di lumpur. Organisme ini mempunyai dua flagela di bagian anterior, tetapi hanya satu yang dikeluarkan dari saluran. Flagela yang lain tinggal dalam saluran dan sering disebut flagela sekunder. Kromatofora berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b, dan sebagai basil asimilasi berupa paramilon yang menyerupai zat tepung.

III. Alat dan Bahan
1. Alat
Pipet tetes, kaca preparat, mikroskop, gelas obyek, gelas penutup, botol film, dan plankton net.
2. Bahan
Azolla pinnata, air kolam atau air danau.
IV. Prosedur Kerja
Mengambil dengan pipet tetes sedikit air kolam atau limbah di atas kaca preparat kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran lemah (100x) untuk mendapatkan sel organisme Cyanophyta yaitu :
1. Setelah mendapatkan sel atau kumpulan sel yang di duga, mengubah lensa obyektif mikroskop 10x menjadi perbesaran 40x (obyek diperbesar 400x).
2. Mengamati 2 atau 3 helai daun paku air Azolla pinnata dengan mikroskop perbesaran lemah (100x), mencari kumpulan trachoma Anabaena. Mengkonfirmasikan temuan hail pengamatan kepada aisten.
3. Sample air kolam/danau
Menyiapkan gelas obyek, menetekan satu atau dua tetes sample aira yang sebelumnya telah diambil menggunakan jaring plankton/plangton net, menutup dengan gelas penutup, kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran lemah (100x), mencari set diatom. Setelah mendapatkan sel yang diduga diatom, mengubah lensa obyektif mikroskop 10x menjadi perbesaran 40x (obyek diperbesar 400x).
V. HASIL PENGAMATAN
No Preparat Gambar Pembesaran Ket
1 Azolla pinnata 100 kali Oscillstoria
2 Azolla pinnata 100 kali Zoo plankton
3 Air kolam 1 100 kali Euglenophyta : Chlamydomonas globosa snow
4 Air kolam 2 100 kali Closteriopsis longissima lemmerman
5 Air kolam 3 100 kali Calothrix sp
VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami mengenal dan mengamati bermacam bentuk anggota cyanopita, euglenopita, chryospita yang biasa disebut algae atau ganggang yang terdapat pada air jerami dan air kolam yang berada disamping laboratorium biologi IAIN Syekh nurjati Cirebon. Alga atau biasa disebut ganggang merupakan organisme berklorofil dengan jaringan yang relatif tidak terdiferensiasai, karena tidak terlihat bentuk akar, batang, dan daun scara nyata. Tubuh alga scara keseluruhan disebut talus, dan secara kovensional termasuk tumbuhan tidak berpembuluh (non vascular plant). Oleh karena tubuhnya disebut talus, maka alga sering disebut juga sebagai kelompok thallopyta. Habitat alga dapat ditemukan di perairan dengan salinitas yang bervariasi, juga di temukan di dalam tanah. Beberapa ditemukan di atmosfer. Ada juga jenis – jenis yang ditemukan di sumber air panas yang suhunya 73 - 74°C. Sejumlah alga hijau biru tumbuh berasosiasi dengan organisme lain, misalnya Anabaena yang hidup pada akar Cycas dan paku air Azolla. Pada alga uniseluler, reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Alga berbentuk filamen (berbentuk seperti benang) tersusun atas atau beberapa deret sel yang disebut trichoma, dan memperbanyak diri dengan fragmentasi (potongan filamen yang terpisah dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru). Bagian fragmen dari trichoma (potongan filamen) itu disebut hormogonia dan bersifat motil. Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang merah)

Pada percobaan ini kami mengamati Alga atau biasa disebut ganggang dengan mikroskop cahaya dan menggunakan seperti bahan-bahan tersebut diatas.

Pada percobaan yang pertama mengamati Alga atau biasa disebut ganggang pada air kolam dengan perbesaran 100x mikroskop cahaya terlihat adanya Oscilatoria sp. Berwarna hijau berbentuk memanjang dan didalam Oscilatoria sp tersebut berbentuk spiral.
Selanjutnya masih menggunakan air kolam tetapi air kolam yang berbeda, dengan menggunakan mikroskop cahaya dan perbesaran 100x. tampak terlihat adanya zoo plangton yang bergerak sangat aktif
Pada percobaan yang ketiga sama seperti diatas yaitu menggunakan preparat air kolam tetapi yang baru, dengan menggunakan mikroskop cahaya dan perbesaran 100x. Terlihat adanya spesies Chlamydomonas globosa snow. dari Kingdom Plantae, terlihat dengan jelas membran dan flagelnya. Chlamydomonas globosa snow berbentuk oval dan ada ekornya. Klasifikasi dari alga tersebut adalah:

Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Chlamydomonadaceae
Genus : Chlamydomonas
Spesies : Chlamydomonas globosa snow

Kemudian pada percobaan yang ke empat menggunakan 100x perbesaran mikroskop cahaya dan masih memakai preparat air kolam tetapi yang baru, terlihat tampak spesies
Closteriopsis longissima lemmerman sp. Berbentuk memanjang bersekat-sekat dan ujungnya runcing. Klasifikasi dari alga tersebut adalah:

Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chorococcales
Famili : Oocystaceae
Genus : Closteriopsis
Spesies : Closteriopsis longissima lemmerman


Pada percobaan yang terakhir kami masih menggunakan air kolam , seperti biasanya yaitu diganti dengan air kolam yang baru, berbeda dengan air kolam yang pertama sampai yang keempat. Dengan menggunakn mikroskop cahaya dan perbesaran 100x, terlihat atau terdapat adanya alga yang biasa disebut ganggang yaitu dari spesies Calothrix sp. jumlahnya cukup banyak, berbentuk panjang-panjang tetapi bersekat dan bewarna hijau. Untuk Klasifikasi dari ganggang tersebut adalah:

Kingdom : Monera
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophiceae
Ordo : Nostocales
Famili : Rivulariceae
Genus : Calothrix
Spesies : Calothrix sp
VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan kali ini dapat di simpulkan bahwa bermacam bentuk anggota cyanopita, euglenopita, chryospita dan yang lainya yang biasa disebut algae atau ganggang, bisa kita dijumpai di air jerami atau pada air kolam yang berada disamping laboratorium biologi IAIN Syekh nurjati Cirebon atau pada lingkungan sekitarnya yang terdapat genangan air. Adapun manfaat dari ganggang tersebut adalah:
• Sebagai sumber bahan makanan
• Sebagai bahan kosmetik
• Menyuburkan tanah ….Anabaena azollae
• Membantu dalam pencernaan …Escherichia coli
• Indikator adanya minyak bumi …Foraminifera
• Sebagai bahan penggosok logam …Radiolaria
• Sebagai plankton
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Eka. 2010. Panduan Praktikum Taksonomi tumbuhan (Cryptogamae). Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syakh Nurjati.
Latifah, Eva. 2004. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Estiati B, Hidayat. 1995.Taksonomi tumbuhan (Cryptogamae). Bandung: ITB Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading